PCIM Korea Selatan - Persyarikatan Muhammadiyah

QS. Adz Zariyat : 56
“Aku (Alloh) tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali Aku ciptakan agar mereka menyembah kepada Ku ”

Beliau juga menambahkan bahwa untuk menjadi insan yang beruntung kita harus menjadi pribadi yang beriman dan beramal sholeh. Tak hanya itu saja, kita diajarkan untuk berbuat baik bukan untuk kita saja, namun kebaikan yang kita lakukan juga harus ditularkan kepada orang lain. Nasihat-menasihati dalam kebaikan dan kesabaran kepada lingkungan disekitar kita, mulai dari keluarga terdekat, sahabat, teman kuliah, teman kerja hingga masyarakat luas. Itulah esensi dari apa yang disebut ummat yang terbaik. Kebaikan bukan untuk diri sendiri, namun kita perluas kebaikan-kebaikan itu untuk lingkungan kita melalui apa yang kita sebut dakwah.

Dakwah tak hanya berarti menyampaikan kultum dan tausiyah dari atas mimbar saja, namun dakwah memiliki arti yang luas, mulai dari senyum kita kepada sahabat kita, mulai dari bagaimana kita berperilaku dan menunjukkan akhlaqul karimah kita hingga kita mengajak kebaikan. Kullu ma’rufin sodaqah, setiap kebaikan itu adalah sedekah. Kepekaan, rasa empati dan profesionalisme kita kepada lingkungan masyarakat juga merupakan dakwah yang nyata.

Di akhir tausiahnya ustadz Dayat mengingatkan kepada kita semua bahwa jadilah hamba yang terbaik, tapi janganlah merasa menjadi yang terbaik. Semangat untuk menebarkan kebaikan harus ditanamkan kepada setiap muslim, terlebih kalau kita kontekskan dengan kondisi teman-teman di Korea Selatan. Ditengah negara minoritas muslim, dakwah kepada sesama muslim sangat urgensi untuk sarana saling menguatkan satu sama lain. Pun dakwah kepada saudara-saudara kita yang belum dianugerahi hidayah oleh Allah SWT merasakan agama keselamatan ini. Allah telah berjanji dalam Quran Surat Ibrahim ayat 7 : “Wahai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

red : Phisca